Rabu, 29 Juni 2016

bahan ajar kelas 4 semester 1



Bahan Ajar  Kelas 4 semester 1 tema indahnya kebersamaan


Energi Bunyi

Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Berikut contoh sumber-sumber bunyi :
·         Dawai gitar yang dipetik
·         Gendang yang dipukul
·         Seruling yang ditiup     
·         Biola yang digesek

Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang. Makin jauh dari sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah. Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo, dan tinggi rendah nada bunyi ditentukan oleh frekuensi.

 Amplitudo adalah simpangan terjauh dari kedudukan kesetimbangan. Kedudukan kesetimbangan adalah kedudukan benda pada saat tidak bergetar. Frekuensi adalah banyak getaran yang terjadi dalam satu detik. Satu getaran per detik disebut satu hertz (Hz). Bunyi yang frekuensinya teratur disebut nada, sedangkan bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut desah. Bunyi yang dapat didengar manusia memiliki getaran 20 sampai 20.000 Hz.
            1.Bunyi yang jumlah getarannya antara 20 sampai 20.000 Hz disebut Audiosonik.
2.Bunyi yang getarannya kurang dari 20 Hz disebut Infrasonik. Hewan yang dapat        mendengar bunyi infrasonik, misalnya Jangkrik
3.Bunyi yang getaran lebih dari 20.000 Hz disebut ultrasonik. Hewan yang dapat mendengar bunyi ultrasonik, antara lain lumba-lumba dan kelelawar.

Perambatan Bunyi

Bunyi dapat merambat dari sumber bunyi ke tempat lain melalui media, yaitu benda padat, cair, dan gas.
Bunyi merambat melalui benda padat, cair, dan gas
a)Bunyi merambat melalui benda padat
Bunyi yang merambat melalui benda padat lebih cepat terdengar dari pada melalui benda cair dan gas.
b) Bunyi merambat melalui benda cair
Sifat bunyi yang dapat merambat pada benda cair dimanfaatkan manusia untuk mencari harta karun, dan mencari kapal yang tenggelam di dasar laut.
c)    Bunyi merambat melalui benda gas
Contoh benda gas adalah udara. Bunyi petir dapat terdengar karena ada udara.

Bunyi dapat dipantulkan dan dapat diserap

Bunyi dapat dipantulkan, seperti bola yang memantul ketika mengenai tembok. Pemantulan bunyi terjadi apabila bunyi tersebut disaat perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras. Seperti kayu, batu, kaca, dan besi.

Bunyi pantul yang hanya sebagian tiba bersama dengan bunyi asli sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas disebut gaung(kerdam).
Bunyi pantul yang terdengar lengkap sesudah bunyi asli disebut gema. Gema dapat dipergunakan untuk mengukur kedalaman laut.

Benda-benda yang dapat menyerap bunyi adalah benda yang permukaannya lunak. Misalnya karet, karpet,goni, kertas, kain, busa, spon, dan wol. Benda-benda tersebut dapat digunakan untuk menghindari terjadinya gaung.

Sifat bunyi : dapat merambat, dapat dipantulkan, dapat diredam.
Bunyi dapat merambat melalui benda padat, benda cair dan benda gas.
Bunyi dapat memantul jika mengenai benda padat dan keras. seperti: dinding, batu, kayu, besi dan kaca.
Bunyi dapat diredam oleh benda padat yang lunak. seperti: busa, karpet, dan kapas.
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar lengkap setelah bunyi asli.
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar sebagian bersama dengan bunyi asli.
 Jenis alat musik:
  • Alat musik petik : contoh, gitar, kecapi
  • Alat musik Tiup :  contoh, seruling, terompet
  • Alat musik Pukul  : contoh, gendang, drum, rebana
  • Alat musik Gesek  : contoh, biola
Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya do, re, mi, fa, so, la, si, do.
Ritme atau Irama adalah variasi horizontal dan aksen dari suatu suara yang teratur.
Bahan ajar PPKn
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Tentu bukan hanya mengetahui namanya saja, tetapi harus tahu bagaimana pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini Contoh Pengamalan Pancasila Ke 1,2,4, dan 5 dalam kehidupan Sebagai berikut.


      1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat pertama pada Tuhannya. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Pertama :
  • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. 
  • Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. 
  • Tidak melakukan penistaan dari suatu agama seperti melakukan pembakaran rumah rumah ibadah. 
  • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 
  • Menjalani perintah agama sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing. Kita tidak boleh membeda-bedakan cara bergaul hanya karena ras, suku dan agama 
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. 
  • Membina kerjasama dan tolong menolong antar umat beragama. 
  • Bersikap toleran kepada umat beragama yang lainya. 
  • Mengembankan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing 

      2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya semua sama di Dunia ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kedua :
  • Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan.
  • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 
  • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 
  • Tidak semena-mena terhadap orang lain. 
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti acara acara bakti sosial, memberikan bantuan kepada panti panti asuhan sebagai bentuk kemanusiaan peduli akan sesama. 
  • Senang membantu teman yang sedang mengalami kesusahan. 
  • Memberikan bantuan kepada korban bencana alam. 
  • Mengembangkan sikap tenggang rasa. 
  • Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. 
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. 
  • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 
  • Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama. 

     3. Persatuan Indonesia

Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai warna Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Ketiga :
  • Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa. 
  • Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara 
  • Mengembangkan sikap saling menghargai. 
  • Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa 
  • Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa. 
  • Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia. 
  • Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi arau golongan. 

     4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Sila ini beruhubungan terhadap perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesesaikan masalah. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Keempat :
  • Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan permasalahan. 
  • Menghindari aksi "Walk Out" dalam suatu musyawarah. 
  • Menghargai hasil musyawarah. 
  • Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada. 
  • Memberikan kepercayaan wakil-wakil rakyat yang telah terpilih. 
  • Yang menjadi wakil rakyat juga harus mampu membawa aspirasi rakyat. 
  • Kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain. 
  • Menghormati dan menghargai pendapat orang lain. 
  • Berhati besar untuk menerima keputusan apapun yang dihasilkan oleh musyawarah. 
  • Bekerja sama untuk mempertanggung jawabkan keputusan tersebut. 

    5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua orang. Berikut contoh sikap yang mencerminkan di sila Kelima :
  • Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong. 
  • Peduli terhadap penderitaan yang dialami orang lain. 
  • Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum. 
  • Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial. 
  • Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekluargaan dan kegotongroyongan. 
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 
  • Menghormati hak-hak orang lain. 
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain. 
  • Tidak bersifat boros, dan suka bekerja keras 
  • Tidak bergaya hidup mewah. 
  • Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.